July 28

Elemen Dan Unsur Seni Lukis

Elemen Dan Unsur Seni Lukis

Unsur-unsur lukisan merupakan komponen dasar atau building block dari sebuah lukisan. Dalam seni lukis di negara Barat, mereka umumnya dianggap warna, nada, garis, bentuk, ruang, dan tekstur.

Secara umum, kita cenderung setuju bahwa ada tujuh unsur formal seni. Namun, dalam medium dua dimensi, bentuk dihilangkan, jadi kita benar-benar memiliki enam elemen dasar lukisan. Kita juga dapat memasukkan empat elemen tambahan—komposisi, arah, ukuran, dan waktu (atau gerakan)—ke dalam persamaan untuk melengkapinya pada 10 elemen lukisan yang genap.

1. Warna

Warna (atau rona) adalah inti dari setiap lukisan. Ini bisa dibilang elemen yang paling penting karena menentukan bagaimana perasaan pemirsa tentang karya tersebut. Itu bisa, misalnya, hangat dan mengundang atau dingin dan keras. Either way, warna dapat mengatur suasana hati untuk sebuah karya.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan pelukis untuk bermain dengan warna. Cukup sering, seorang seniman mungkin tertarik pada palet tertentu yang cenderung menentukan gaya seluruh karya mereka.

Teori dari warna warni adalah salah satu kunci untuk bekerja dengan warna, terutama untuk pelukis. Setiap warna baru yang Anda perkenalkan ke kanvas memainkan peran penting dalam persepsi pemirsa terhadap karya tersebut.

Warna dapat dipecah lebih lanjut menjadi rona, intensitas, dan nilai. Juga, banyak seniman juga yang lebih memilih untuk bekerja dengan warna ibu saat melukis. Ini adalah rona cat tertentu yang dicampur ke dalam setiap cat yang menyentuh kanvas dan dapat membawa keseragaman.

2. Keselarasan Nada

Nada dan nilai digunakan secara bergantian dalam lukisan. Pada dasarnya, seberapa terang atau gelap sebuah cat ketika Anda menghilangkan warnanya. Memahami cara menggunakannya dapat sangat memengaruhi persepsi seni Anda.

Setiap warna cat memiliki variasi nada yang hampir tak ada habisnya. Anda dapat mencampurnya dengan medium dan cat netral untuk menyesuaikan nadanya sesuka Anda. Beberapa lukisan memiliki rentang nada yang sangat terbatas sementara yang lain memiliki kontras yang mencolok dalam nada.

Pada dasarnya, nada paling baik terlihat dalam skala abu-abu: Hitam adalah nilai paling gelap dan putih paling terang. Lukisan yang menyeluruh sering kali memiliki keduanya, dengan sorotan dan bayangan menambah efek keseluruhan dari karya tersebut.

3. Garis

3. Garis

Sementara kita cenderung memikirkan garis saat menggambar, pelukis juga harus fokus padanya. Lagi pula, setiap sapuan kuas yang Anda buat membuat garis.

Garis didefinisikan sebagai tanda sempit yang dibuat oleh kuas, atau garis yang dibuat di mana dua objek atau elemen bertemu. Ini mendefinisikan subjek lukisan dan membantu kita menyiratkan hal-hal seperti gerakan.

Pelukis di wmcasino juga harus menyadari berbagai jenis garis. Di antaranya adalah garis tersirat, garis yang tidak digambar tetapi tersirat oleh sapuan kuas di sekitarnya.

Pelukis lanskap, khususnya, sering memperhatikan garis cakrawala. Pelukis dari semua gaya dapat menambahkan dimensi pada pekerjaan mereka dengan menggunakan garis ortogonal dan transversal yang ditemukan dalam gambar.

4. Membentuk

Setiap karya seni mengandung unsur bentuk, yang terikat pada garis dan ruang. Pada hakikatnya bentuk adalah suatu daerah tertutup yang terbentuk ketika garis-garis bertemu. Ketika bentuk itu mengambil dimensi ketiga (seperti dalam patung atau beberapa media campuran), maka kita juga memiliki bentuk.

Seniman sering melatih diri untuk melihat bentuk dalam segala hal. Dengan meruntuhkan bentuk dasar subjek, itu menciptakan representasi akurat dalam lukisan dan gambar.

Selain itu, bentuk dapat berupa geometris atau organik. Yang pertama adalah segitiga, kotak, dan lingkaran yang kita semua kenal. Yang terakhir adalah bentuk-bentuk yang tidak terdefinisi dengan baik atau yang ditemukan di alam.

5. Ruang Gerak

Ruang (atau volume) adalah elemen penting lainnya dalam seni apa pun dan dapat digunakan untuk efek yang luar biasa dalam lukisan. Ketika berbicara tentang ruang dalam seni, kita memikirkan keseimbangan antara ruang positif dan negatif.

Ruang positif adalah subjek itu sendiri sedangkan ruang negatif adalah area lukisan di sekitarnya. Seniman dapat bermain dengan keseimbangan antara dua ruang ini untuk lebih memengaruhi cara pemirsa menafsirkan karya mereka.

Misalnya, lanskap dengan pohon dan cakrawala yang lebih kecil (ruang positif) yang memungkinkan langit (ruang negatif) menempati sebagian besar kanvas dapat membuat pernyataan yang sangat kuat. Demikian pula, melukis potret di mana subjek (positif) melihat ke arah ruang negatif bisa sama menariknya seperti ketika mereka menatap lurus ke arah pemirsa.

6. Tekstur

Lukisan adalah media yang sempurna untuk bermain dengan tekstur juga. Ini dapat diartikan sebagai pola di dalam lukisan atau sapuan kuas itu sendiri.

Beberapa cat, terutama minyak, lebih tebal dan cara pengaplikasiannya pada kanvas atau papan dapat memberikan pekerjaan yang lebih mendalam karena teksturnya. Misalnya, jika Anda mengambil warna dari lukisan karya Van Gogh dan melihatnya dalam hitam putih, tekstur sapuan kuasnya akan menonjol secara dramatis. Demikian pula, lukisan impasto bergantung pada tekstur yang sangat dalam.

Baca juga : Keterampilan Melukis: Definisi dan Cara Mengembangkan



Posted July 28, 2022 by Chauncey in category "Informasi